Showing posts with label dongeng. Show all posts
UNTUKMU, DI MASA LALU

UNTUKMU, DI MASA LALU

Begitu memuakkan, mencintai tanpa memiliki. Yang ada, tapi tak tiada. Lebih menyebalkan, mencintai tapi tak pernah diutarakan. Bak perme...
SELAMAT PAGI, JAKARTA

SELAMAT PAGI, JAKARTA

IBU, DAN LAGU RINDU

IBU, DAN LAGU RINDU

Di perantauan, tak ada yang lebih merindukan daripada mendengar suara ibu mengoceh dari dapur sambil memasak, sementara aku masih me...
[DONGENG] TUJUH KOPI TANDA CINTA

[DONGENG] TUJUH KOPI TANDA CINTA

Kurasakan mobil kami terguling ke samping, disusul suara derit panjang dari roda belakang, dan jeritan keempat orang di dalamnya, kecua...
[DONGENG] AKU LUPA CARA MERINDUKANMU, JOGJA

[DONGENG] AKU LUPA CARA MERINDUKANMU, JOGJA

Jalan rindu yang kutempuh kini bernama kenangan-kenangan. Setelah berhari-hari kulalui di tanah asing ini dengan kesendirian, malam itu...
[DONGENG] LELAKI YANG MENANGIS DI BAWAH HUJAN

[DONGENG] LELAKI YANG MENANGIS DI BAWAH HUJAN

Hujan turun. Dan aku menangis di bawahnya. Begitu kisah ini kumulai dengan analogi sederhana yang kuciptakan. Hujan turun, berarti l...