Banyu Akasa

BAB 19 Mobil Juna melesat ke rumah sakit di daerah Jakarta Pusat. Selamat perjalanan yang ia pikirkan adalah kata-kata Arya di tele...

BAB 18 Sabtu sore, Ariana masih ada di meja kerja untuk membereskan beberapa kerjaan. Seharusnya dia sudah bisa bersantai di aparte...

BAB 17 Ketika Ariana membuka mata, dia tak melihat Juna di dekatnya. Dia melihat ke kiri dan ke kanan. Yang ada hanya ruangan gelap...

BAB 16 Juna terpental dari ruang hitam, tubuhnya seperti disedot, lalu ditiup paksa keluar. Rohnya hampir saja menyatu dengan tubuh...

BAB 15 Malam sudah hampir larut di rumah Lenwa. Juna duduk di beranda rumah seorang diri, sementara yang lain sudah ada di ruang ...

BAB 14 551 km dari kota Jakarta, tepatnya di lereng Gunung Merapi, Alexa Crain sedang menikmati secangkir kopi pahit di lantai paling...

BAB 13 Naya terbangun tengah malam dan mendapati suaminya tidak ada di tempat tidur. Ia baru teringat kalo Lenwa sedang lembur di k...

BAB 12 “Kasusku sudah berakhir. Kamu tidak perlu datang ke rumah untuk memecahkannya. Terima kasih. Maaf mengganggu, Tuan.” Telepon...

BAB 10 Malam sudah larut menyisakan suara jangkrik dan deru angin. Baik Naya maupun Gru sudah tertidur di kamar, sementara Lenwa dudu...

BAB 9 Malam-malam setelah mendapatkan telepon dari Ben Lenwa, tidur Juna tidak pernah setenang biasanya. Semenjak berurusan dengan ...

BAB 5   Fernando Ivan belum pernah melihat atasannya seberantakan sekarang. Selama di Digiforyou, atasannya selalu menjadi panutan ...

BAB 3 Mata bulat warna biru milik Juna menatap ketiga wajah di depannya bergantian. Setelah itu, dia melihat hologram yang kini tampa...

BAB 2   Sejam setelah pertemuan dengan orang yang tak ia kenal di Bandung, Juna berada di X6 Sport Black Sapphire-nya menuju Jakarta....

P R O L O G Tuan Mata meninggal. Aryanda Putera sudah menyiapkan diri untuk mengabarkan berita itu di depan para Chief Rantai dan...